Penolakan Kenaikan Harga BBM Terus Terjadi, Ini Tuntutannya

Kenaikan harga BBM terus terjadi hingga membuat berbagai tanggapan baik itu pro dan kontra dari masyarakat. Namun, diketahui ada tuntutan mengenai penolakan kenaikan harga BBM yang terus terjadi tersebut.

Bahkan sempat terjadi aksi berupa penolakan naiknya harga BBM yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa. Dalam aksi penolakan tersebut, diketahui sejumlah mahasiswa menyampaikan aspirasi dan terdapat 4 tuntutan yang disuarakan tentang naiknya harga BBM.

Aksi penolakan mengenai kenaikan harga BBM dilakukan langsung di Istana Negara. Diketahui terdapat berbagai kelompok dari suatu organisasi mahasiswa yang cukup padat di sekitar titik unjuk rasa. Pada umumnya, mahasiswa dari PMII atau dikenal dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, kemudian hadir juga dari Himpunan Mahasiswa Islam, dan ada juga datang dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia atau GMNI.

Tidak hanya dari pihak mahasiswa saja, tetapi protes dan tuntutan juga datang dari sejumlah ratusan masyarakat dari berbagai elemen. Dalam aksi unjuk rasa tersebut diketahui, menyampaikan aspirasi berupa penolakan harga BBM.

Lokasi aksi demokrasi berpusat di 2 tempat yakni di Istana Negara dan di area Gedung DPR. Selain itu, pihak dari kepolisian juga turun ke lapangan untuk menjaga aksi demokrasi agar tidak berujung pada kekerasan atau rusuh.

Bahkan beberapa anggota pasukan polisi yang turun ke lokasi secara langsung juga menutup beberapa arus lalu lintas. Khususnya pada area Jalan Medan Merdeka Barat, yang mulai ditutup dari area depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menuju ke area Istana Negara dan sepanjang jalan itu.

Tidak hanya itu juga, polisi juga sampai melakukan barikade yang merupakan kawat berduri. Lokasi barikade tersebut berada di depan area Patung Kuda yang mulai diberi barikade kawat berduri di depan gedung Sapta Pesona sampai dengan area Silang Merdeka Barat Daya.

Untuk area yang terdapat lalu lintas yang menuju area Harmoni dan kemudian di Jalan Veteran 1 hingga 3 juga dilakukan penutupan arus lalu lintas sementara oleh pihak dari kepolisian. 

Tentu saja, fenomena tersebut sering terjadi pada saat sedang dijalankan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh beberapa elemen masyarakat. 

 

Tuntutan Mengenai Penolakan Kenaikan Harga BBM yang Diajukan Oleh Mahasiswa dari PMII

Berikut ini merupakan empat tuntutan yang diajukan oleh mahasiswa dari PMII mengenai penolakan kenaikan harga BBM yang terus terjadi di Indonesia. Simak yuk!

  1. Pertama, mahasiswa menolak dengan tegas terhadap kebijakan yang sudah diberikan oleh pemerintah terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi;
  2. Kedua, menyatakan bahwa pihak pemerintah didesak dengan cara serius dan bersungguh-sungguh mengenai pemberantasan mafia BBM yang ada;
  3. Ketiga, mahasiswa mendesak kepada pihak dari pemerintah juga agar pihak pemerintah untuk dengan segera melakukan penerapan suatu kebijakan subsidi supaya lebih tepat pada target;
  4. Keempat, mahasiswa mendorong pihak pemerintah agar mau lebih membuka tentang terlibatnya masyarakat pada terlaksananya penyaluran untuk BBM yang sudah subsidi.

Bahkan juga masih banyak yang diketahui tidak hanya dari pihak mahasiswa saja yang menjalankan unjuk rasa. Masyarakat Indonesia pada umumnya pun menolak tentang adanya kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM yang terus menerus.

Pada tanggal 13 sampai dengan 25 Agustus 2022, pihak dari LSI atau Lembaga Survei Indonesia sudah menggelar survei dan memberikan pengumuman hasil surveinya. Dalam hasil survei tersebut disebutkan, mayoritas dari masyarakat Indonesia berharap supaya pemerintah agar tidak menaikkan harga BBM atau agar harga BBM tetap bertahan.

Kemudian, Presiden Joko Widodo memberikan tanggapannya terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi yang terus naik. Pada pernyataannya tersebut, presiden Joko Widodo mengatakan bahwa keputusan atau kebijakan mengenai kenaikan harga BBM bersubsidi adalah keputusan yang cukup sulit.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menambahkan dalam acara konferensi pers virtual tersebut bahwa, dalam pengalihan BBM dari yang bersubsidi juga akan mengakibatkan harga BBM naik, adalah suatu pilihan pamungkas yang diputuskan kebijakannya dari pihak pemerintah.

Dikatakan juga, bahwa Presiden Joko Widodo berharap bisa memberi harga BBM yang cukup terjangkau untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kendati demikian, kini diketahui anggaran dari pemerintah Indonesia semakin menjadi beban subsidi yang semakin lama justru semakin membengkak.

Tidak hanya itu saja, diketahui bahwa pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa kenaikan harga BBM yang bersubsidi terhadap BBM jenis pertalite Rp 10.000. Kemudian pada BBM jenis solar harganya jadi naik jadi Rp 6.800. 

Demikian beberapa tuntutan yang diajukan oleh mahasiswa dari PMII mengenai penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Kendati demikian, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan pendapatnya dalam suatu konferensi pers visual mengenai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah terkait dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi di Indonesia pun juga merupakan pilihan terakhir. Sebab, anggaran negara mengenai subsidi BBM sudah mulai membengkak.